Karawang, MediaMandalika.org – Semangat efisiensi yang tengah digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto seharusnya tidak hanya menjadi jargon, tetapi juga diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa perayaan kelulusan siswa SMA masih sering menelan biaya besar, terutama di sekolah negeri yang seharusnya menjadi contoh dalam penerapan efisiensi.
Menjelang berakhirnya tahun ajaran, perayaan kelulusan kerap digelar dengan berbagai acara yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Mulai dari sewa gedung mewah, pakaian khusus, dokumentasi profesional, hingga berbagai hiburan, semua ini menjadi beban finansial bagi siswa dan orang tua. Dalam beberapa kasus, biaya yang dikeluarkan bahkan dinilai memberatkan ekonomi keluarga.
Padahal, prinsip efisiensi tidak berarti menghilangkan kebahagiaan, melainkan mengajarkan bahwa keberhasilan tidak harus selalu dirayakan dengan kemewahan. Ada banyak alternatif perayaan yang tetap bermakna tanpa membebani anggaran, seperti acara sederhana di sekolah, bakti sosial, atau kegiatan reflektif.
Kementerian Pendidikan dan sekolah-sekolah negeri diharapkan dapat mengambil langkah konkret dalam mengawal perayaan kelulusan agar tetap bermartabat tanpa berlebihan. Kepala sekolah, guru, serta komite sekolah memiliki peran penting dalam memberikan arahan kepada siswa dan orang tua agar pelaksanaan acara kelulusan lebih sederhana dan inklusif bagi semua kalangan.
Iwan, salah satu orang tua siswa yang akan lulus dari SMA negeri favorit di Karawang, mengungkapkan harapannya agar sekolah dapat lebih aktif dalam membimbing siswa terkait prinsip efisiensi.
"Sebagai warga yang ingin melihat pendidikan di Karawang semakin unggul, saya tentu ingin yang terbaik untuk anak-anak saya. Kebetulan, anak saya akan lulus tahun ini, dan memang inisiatif perayaan berasal dari mereka. Secara pribadi, saya mampu membayar iuran yang ditetapkan, tetapi saya sadar bahwa tidak semua orang tua berada dalam kondisi yang sama. Saya berharap pihak sekolah bisa mengawal kegiatan ini dan menanamkan kesadaran efisiensi sejak dini, sejalan dengan semangat yang sedang dibangun pemerintah," ujarnya.
Momentum efisiensi ini harus menjadi budaya, bukan sekadar wacana. Jika sekolah-sekolah negeri mampu menanamkan nilai ini sejak dini, para lulusan diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang lebih bijak dalam mengelola sumber daya, baik di lingkungan kerja maupun kehidupan pribadi.
(Rls)
